Anak-anak Inklusi Kota Kediri Bersinar, Rayakan Hari Disabilitas Internasional Tahun 2025 Dengan Penuh Kepercayaan Diri




Suara tawa dan tepuk tangan memenuhi halaman Kantor Dinas Pendidikan Kota Kediri pada Jumat, 5 Desember 2025. Ratusan anak inklusi dari berbagai sekolah hadir membawa energi positif yang menyentuh setiap orang yang menyaksikan. Dengan tema “Menggali Potensi, Meraih Prestasi”, peringatan Hari Disabilitas Internasional tahun ini menjadi panggung istimewa bagi anak-anak untuk menunjukkan bahwa mereka mampu, percaya diri, dan penuh potensi.

dindik-hari-disabilitas_optimized 

Panggung Milik Anak-Anak, Tempat Mereka Bersinar

Sejak pagi, suasana sudah terasa hangat. Anak-anak datang dengan penuh semangat—ada yang membawa properti tari, alat musik, hingga hasil karya seni. Ketika tampil, mereka menunjukkan keberanian luar biasa. Setiap langkah, gerakan, dan senyuman mereka memberi pesan yang kuat: mereka bukan ingin dikasihani, mereka ingin dihargai.

Orang tua dan guru berkali-kali terlihat meneteskan air mata bangga ketika anak-anak tampil di depan umum. “Saya tidak menyangka dia berani tampil. Saya sangat bangga,” tutur salah satu orang tua peserta.

HDI2025-1 

425 Anak Berjumpa dan Saling Menguatkan

Tidak hanya tampil, para peserta juga saling mengenal, bermain, dan saling menyemangati. Sebanyak 425 anak inklusi dari PAUD, TK, SD, SMP, hingga PKBM hadir dan ikut meramaikan kegiatan.

Bagi banyak dari mereka, acara seperti ini merupakan ruang aman untuk berinteraksi tanpa rasa takut berbeda. Mereka belajar berbagi cerita, belajar percaya diri, dan belajar bahwa mereka diterima apa adanya

HDI2025-2 

Menghapus Stigma, Merayakan Keberagaman

Peringatan Hari Disabilitas Internasional ini berlangsung dengan sederhana namun bermakna. Setiap anak menjadi bintang di panggungnya sendiri. Tidak ada perbandingan, tidak ada stigma, yang ada hanya penghargaan terhadap keberagaman.

Acara ini bukan hanya tentang pertunjukan, tetapi tentang mengubah cara pandang masyarakat. Bahwa anak-anak disabilitas bukanlah keterbatasan yang harus disembunyikan, tetapi talenta yang harus diberi kesempatan untuk tumbuh.