SMP Negeri 6 Kota Kediri menjadi calon Sekolah Adiwiyata Mandiri pertama yang ada di Kota Kediri. Dalam mewujudkan Sekolah Adiwiyata Mandiri, SMPN 6 Kota Kediri harus melewati serangkaian tahapan, salah satunya tahapannya adalah verifikasi lapang yang dilaksanakan hari ini, Rabu (28/8) oleh tim verifikator Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kebersihan dan Pertamanan (DLHKP) Kota Kediri, Imam Muttakin saat menyambut kedatangan tim verifikator mengatakan bahwa selama mendampingi SMPN 6 Kota Kediri dalam mewujudkan Sekolah Adiwiyata, SMPN 6 terus mengembangkan Gerakan Peduli dan Berbudaya Lingkungan Hidup di Sekolah (GPBLHS) sesuai Permen LHK No. 52 tahun 2019 tentang Gerakan Peduli dan Berbudaya Lingkungan Hidup di Sekolah.
“SMPN 6 Kota Kediri adalah sekolah pertama yang kita damping untuk menjadi Sekolah Adiwiyata Mandiri, setelah mencapai Sekolah Adiwiyata Nasional tahun 2021 lalu. Begitu banyak perkembangan dan inovasi yang dilakukan SMPN 6 menuju terwujudnya Sekolah Adiwiyata Mandiri,”ungkapnya.
Program GPBLHS sendiri adalah aksi kolektif secara sadar, sukarela, berjejaring dan berkelanjutan yang dilakukan oleh sekolah dalam menerapkan perilaku ramah lingkungan hidup. Gerakan PBLHS ini bertujuan untuk mewujudkan perilaku warga sekolah yang bertanggung jawab dalam upaya pelestarian lingkungan hidup dan juga bertujuan untuk meningkatkan kualitas lingkungan hidup serta merupakan suatu upaya dalam mendukung ketahanan bencana warga sekolah.
“Dengan program GPBLHS ini, kita harapkan sekolah bisa memunculkan generasi-generasi yang peduli terhadap lingkungan, yang mau menjaga lingkungan baik itu kebersihan maupun kehijauannya,”ujarnya.
Imam berharap kedepannya setiap sekolah di Kota Kediri bisa mencapai Sekolah Adiwiyata Mandiri. “Selain berharap SMPN 6 berhasil meraih Sekolah Adiwiyata Mandiri, tentu kita juga berharap SMPN 6 bisa menginspirasi sekolah-sekolah lain dan bisa menyusul SMPN 6 untuk segera meraih Sekolah Adiwiyata Mandiri,”ungapnya.
Dalam mewujudkan Sekolah Adiwiyata Mandiri, Kepala Sekolah SMPN 6 Kota Kediri Sri Rejeki mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan persiapan, peningkatan dan pembenahan selama kurang lebih 2 tahun terakhir dengan menerapkan kebiasaan dan prilaku pola hidup bersih, sehat dan melestarikan lingkungan hidup di lingkungan sekolah.
“Untuk bisa mencapai Sekolah Adiyawata Mandiri tentu tidak bisa dalam waktu singkat, kita perlu mempersiapkan banyak hal dan Alhamdulillah banyak yang sudah kita tingkatkan dalam 2 tahun terakhir ini,”ungkapnya saat ditemui usai menyambut Tim Verifikator.
Selama masa persiapan tersebut, Sri mengatakan SMPN 6 Kota Kediri meningkatkan berbagai aspek GPBLHS, mulai dari memaksimalkan fungsi nasitasi dan drainase, mengelola sampah dengan melakukan pemilahan sampah organik dan non organik yang kemudian mendaur ulang sampah menjadi produk kerajinan dan bahan baku kompos, menanam dan memelihara pohon, mengkonservasi air dengan menggunakan air secukupnya dan memanfatkan limbah air untuk menyiram tanaman serta kolam ikan lele, mengkonservasi energy dengan meminalisir penggunaan AC dan mengutamakan ventilasi udara, menggunakan lampu LED dan mematikan lampu dan mencabut peralatan elektronik yang tidak diperlukan.
“Selain memaksimalkan aspek GPBLHS, kita juga memiliki beberapa inovasi seperti membuat briket daun kering, kursi dari botol bekas, pestisida dari buah mengkudu, pemanfaatan limbah air wudhu untuk ikan lele, limbah air AC untuk hidroponik, generator tenaga air, produksi minuman jahe sereh, puding lidah buaya, teh kulit buah naga dan bio gas SPINA,”jelasnya.
Sri juga menjelaskan bahwa untuk mencapai Sekolah Adiwiyata Mandiri, sekolah tidak hanya cukup menerapkan program GPBLHS tapi juga harus memperkenalkan atau membina sekolah-sekolah lain, minimal 2 sekolah yang harus di bina untuk melengkapi administrasi penilaian. “Kami sudah membina dan mengimbaskan ilmu dan pengalaman SMPN 6 ke SMPN 8 dan SMP PGRI 1 Kota Kediri,”ungkapnya.
Terakhir Sri berharap SMPN 6 Kota Kediri bisa lolos dan mencapai Sekolah Adiwiyata Mandiri. Ia berjanji akan terus mengembangkan inovasi dan pemeliharaan lingkungan hidup di SMPN 6.
Sementara itu, usai melihat secara langsung kondisi sekolah, Tim Verifikator Pengembangan Generasi Lingkungan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Maisaroh mengaku kagum dan memberikan apresiasi atas penerapan program GPBLHS dan inovasi dari SMPN 6 Kota Kediri. “Cukup banyak yang kami lihat di SMPN 6 Kota Kediri ini. Kami berharap SMPN 6 Kota Kediri bisa menjadi contoh untuk sekolah-sekolah lain di Kota Kediri dan kota/kabupaten lain,”ujarnya
Maisaroh mengatakan bahwa yang menjadi poin penilaian dalam verifikasi lapang tersebut adalah prilaku ramah lingkungan hidup, seperti penanaman, pemilihan sampah, konservasi air, konservasi energi dan inovasi berdasarkan kegiatan sekolah. Usai penilaian lapang ini, Maisaroh mengatakan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan akan melakukan pertimbangan terlebih dahulu. “Disini kami hanya bertugas untuk meninjau saja, hasil akan diumumkan setelah pertimbangan. Untuk waktunya masih belum bisa kita tentukan,”ungkapnya mengakhiri wawancara.
Source : Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Kediri