Anak Didik PKBM Gelar Upacara Hari Pramuka 2024, Menghargai Keberagaman, Tanpa Batasan Formalitas




Kota Kediri, 14  Agustus 2024 — Hari ini di halaman PKBM Ar-Rahman, Kelurahan Dermo, anak didik dari Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) se-Kota Kediri menggelar upacara peringatan Hari Pramuka yang berbeda dari biasanya. Upacara tersebut dipimpin oleh Ahmad Wartjiantono, S.Pd, dan dihadiri oleh segenap staf Pendidikan Masyarakat, Kepala PKBM, serta tutor PKBM seluruh Kota Kediri. Setiap PKBM mengirimkan 4 hingga 8 perwakilan untuk mengikuti upacara, yang meskipun tampil dengan busana seadanya, tetap dilaksanakan dengan penuh khidmat.


Para peserta terlihat beragam dalam penampilan. Ada yang mengenakan kaos, tanpa baret Pramuka, bahkan dengan rambut berwarna dan ada pun yang bertato. Salah satu peserta, Kharis, siswa dari PKBM Pagut, dengan penuh percaya diri berkata, “Tutor saya tidak mempermasalahkan begini (penampilan saya), tapi kita harus jaga sopan santun. Asyik ikut pramuka, ketemu teman yang sama dan senasib, tapi tetap semangat kok belajar. Walaupun beberapa teman saya ada yang terpaksa,” kelakarnya sambil menata rambutnya yang disemir merah. Begitulah gambaran sehari hari anak binaan PKBM pada umumnya. Lembaga yang melayani Pendidikan Kesetaraan bagi warga yang putus atau bahkan belum pernah sekolah.

PKBM praamuka 2 


Dalam sambutannya, Ahmad Wartjiantono menyampaikan pesan inspiratif tentang makna Pramuka sebagai alat untuk mengubah pola pikir generasi muda. “Pramuka bukan sekadar seragam, tapi disiplin dari diri sendiri. Kita belajar untuk mengatur diri, belajar menghargai orang lain, dan akhirnya, siap hidup bermasyarakat. Di sinilah Pramuka mengajarkan kita untuk mandiri dan bertanggung jawab, tanpa harus menunggu orang lain memberi arahan,” ujarnya dengan semangat.

 

PKBM praamuka 4 


Selaras dengan keterangan Kepala Dinas Pendidikan Kota Kediri Moh. Anang Kurniawan, S.STP, MM. yang sangat mengapresiasi semangat Lembaga dan anak didik PKBM yang tergabung dalam Saka Widya Budaya Bakti pada acara ini. Ia menekankan bahwa meski para peserta datang dengan latar belakang dan penampilan yang beragam, bahwa nilai-nilai luhur pendidikan sebagian besar ada di Pramuka, yang tetap sama—mengajarkan kedisiplinan, kerjasama, dan kemandirian. "Disiplin itu dimulai dari dalam diri kita masing-masing. Jika kita mampu mengendalikan diri dan menghargai orang lain, maka kita sudah mengambil langkah pertama untuk menjadi bagian dari masyarakat yang lebih baik.

PKBM praamuka 3 

Upacara ini bukan hanya peringatan Hari Pramuka, tetapi juga menjadi simbol penerimaan dan dukungan penuh terhadap para siswa PKBM, terutama mereka yang pernah mengalami putus sekolah. Pendidikan non-formal di Kediri terus berusaha memberikan ruang dan kesempatan bagi mereka untuk bangkit, tanpa mengekang dengan aturan yang kaku.


Dengan semangat kebersamaan dan inklusivitas ini, PKBM di Kota Kediri membuktikan bahwa pendidikan adalah hak setiap anak, tanpa memandang penampilan atau latar belakang. Meski tampil sederhana, semangat belajar dan disiplin yang dibangun melalui Pramuka tetap membara.